Rabu, 12 Juni 2024
Kamis, 30 Mei 2024
MTsN 16 Ciamis Gelar ASAT/PAT Berbasis Android
Sebelum memulai pelaksanaan ASAT/PAT berbasis Android, peserta didik menghadiri kegiatan pembukaan yang dipimpin oleh Kepala Madrasah, Sali, M.Pd. didampingi Bidang Kurikulum, Hasbi Habibi dan Sekretaris Panitia, Mumu Murdani, S.Pd.
Dalam sambutannya, Sali, M.Pd. menekankan pentingnya peserta didik untuk mengikuti asesmen sumatif akhir tahun dan penilaian akhir tahun dengan baik dan disiplin, serta menaati peraturan dan tata tertib yang berlaku.
Kepala MTsN 16 Ciamis menyampaikan bahwa pelaksanaan asesmen berbasis Android merupakan terobosan yang luar biasa dan semoga kedepannya terus berlanjut lebih baik lagi. “Saya mengharapkan agar semua peserta didik dapat melaksanakan ujian ini dengan baik”, ujar Sali, M.Pd.
Selain itu, Kepala Madrasah memberi pesan kepada pengawas ruangan ASAT/PAT agar menjalankan tugas sesuai dengan aturan yang berlaku, dengan setiap ruangan diawasi oleh satu orang pengawas.
Di akhir arahannya, Kepala Madrasah berharap agar pelaksanaan ASAT/PAT berjalan lancar tanpa kendala, baik dari segi teknis maupun jaringan, sehingga peserta didik dapat menyelesaikan soal asesmen dengan baik dan benar.
Selamat dan sukses untuk pelaksanaan ASAT/PAT untuk Tahun Pelajaran 2023/2024 di MTsN 16 Ciamis. **
Dimuat di website: mtsn16ciamis.sch.id
Rabu, 24 April 2024
Tenaga Kependidikan: Staf Tata Usaha
YEVIGAR ESI GANTINI, S.Pd.
(Staf Tata Usaha)
# Tenaga Administratif dan Operator Madrasah
=========================
"Administrasi Madrasah merupakan bentuk kegiatan yang meliputi banyak hal, sehingga dalam pelaksanaannya harus dikerjakan secara sistematis dan teratur"
MTsN 16 Ciamis "BerGeMa"
Tenaga Pendidik: Guru Bahasa Inggris
Selasa, 23 April 2024
MTsN 16 Ciamis Terima Siswa Baru, Ada 2 Program Madrasah yang Dilejitkan
Pewarta: Tim MTsN 16 Ciamis
Minggu, 21 Januari 2024
MTsN 16 Ciamis Kembali Raih Akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional
Ciamis – Madrasah Tsanawiyah Negeri 16 Ciamis kembali meraih akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional (BAN) PDM pada penilaian tahun 2023. Peringkat akreditasi ini diberikan berdasarkan analisis data sekunder atas kinerja satuan pendidikan. Keputusan tersebut dikeluarkan pada Selasa, 12 Desember 2023 Nomor: PD.03848/32/2023.
Kegiatan peningkatan mutu dan kualitas pendidikan melaui akreditasi ini merupakan salah satu kegiatan yang sangat ditunggu tunggu oleh setiap sekolah. Sebab akreditasi madrasah ini bertujuan untuk menunjukkan kelayakan dan kualitas dari suatu lembaga pendidikan.
Kepala MTsN 16 Ciamis, Sali, S.Pd., M.Pd. didampingi Kepala Tata Usaha, Karman, S.Pd.I mengatakan, “Ini merupakan capaian yang menggembirakan bagi segenap keluarga MTsN 16 Ciamis yang terus bergema.”
Dokumen-dokumen pelaksanaan kegiatan pendidikan selama 5 tahun terakhir ini menjadi acuan dan landasan dalam mempersiapkan segala kebutuhan akreditasi untuk penilaian tahun 2023.
Sali, S.Pd., M.Pd. juga mengaku akan mempertahankan akreditasi A ini dan menghimbau seluruh masyarakat untuk terus percaya kepada madrasah sebagai lembaga pendidikan terbaik . “Harapan ke depannya, kami bisa mempertahankan akreditasi A ini dan kami menghimbau masyarakat untuk terus percaya kepada madrasah untuk pendidikan anaknya,” harapnya.
(h.h./mtsn16ciamis)
Selasa, 19 Desember 2023
Tim MTs Juara I Bola Voli HAB Kemenag di Kecamatan Cisaga
Jumat, 08 Desember 2023
Berbahasa Indonesia Sesuai Suasana Sebagai Pemersatu Bangsa
Berbahasa
Indonesia Sesuai Suasana Sebagai Pemersatu Bangsa
Titin Latifah, S.Ag.
(ASN Guru Bahasa Indonesia di MTsN 16 Ciamis)
A. Pendahuluan
Sejak dahulu,
bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang multikultural dan sekaligus juga
multilingual. Hal ini berarti bahwa setiap suku atau kelompok etnik mempunyai
tradisi dan kebudayaan sendiri, termasuk keanekaan bahasanya. Bahasa-bahasa
kelompok etnik tersebut, atau lebih dikenal sebagai bahasa daerah, selain
dituturkan dan didukung oleh jumlah kelompok penutur yang sangat variatif, juga
memiliki wilayah yang tersebar luas.
Tersebarnya
bahasa daerah tertentu ke wilayah lain di Nusantara tentunya memungkinkan terjadinya
persaingan antarbahasa daerah tersebut. Kalau dibiarkan pergesekan antarbahasa
daerah tersebut, dikhawatirkan akan menjadi pemicu disintegrasi bangsa. Apalagi
wilayah Indonesia memiliki banyak pulau dan memiliki banyak ragam budaya, hal
ini tentunya akan berimbas kepada persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk mempersatukan
bangsa yang berbeda beda budaya salah satunya adalah dengan bahasa nasional
yaitu bahasa Indonesia yang sesuai suasana wilayah.
Bahasa yang masih hidup akan senantiasa mengalami perubahan, termasuk bahasa Indonesia. Perubahan itu sejalan dengan perubahan yang terjadi di masyarakat penuturnya dan juga karena kebutuhan masyarakat terhadap bahasa yang bersangkutan. Selain itu, luas wilayah pemakaian bahasa Indonesia yang tersebar di pulau-pulau yang secara geografis terpisahkan oleh laut memungkinkan terjadinya perubahan-perubahan di tiap-tiap daerah. Oleh karena itu, perlu diadakan upaya pembinaan dan pengembangan bahasa yang berkesinambungan dengan prinsip berbahasa yang sesuai suasana, walau acapkali yang dianggap baik belum tentu benar secara keilmuan (kaidah tata bahasa Indonesia).
B. Pembahasan
Pengembangan
bahasa Indonesia dilakukan melalui pemekaran kosakata. Pemekaran kosakata yang
paling penting adalah dengan menggali potensi kosakata dari bahasa serumpun dalam
hal ini adalah bahasa daerah yang tersebar di seluruh Nusantara. Dengan
demikian, setiap keunggulan bahasa lokal akan menempati porsinya dalam
membangun bahasa Indonesia yang merupakan bahasa persatuan. Dengan bersatunya
seluruh wilayah Nusantara melalui sarana bahasa nasional, mudah-mudahan
pertahanan bangsa akan semakin kokoh.
Yang menjadi
titik fokus dalam pembahasan ini adalah tentang bahasa Indonesia yang baik
belum tentu benar; dan bahasa Indonesia yang benar belum tentu baik. Maka dalam
hal ini perlu berbahasa sesuai suasana, sehingga dapat dimengerti bagaimana
konsep bahasa Indonesia yang baik dan benar itu serta pentingnya penggunaan
bahasa yang baik dan benar tersebut.
Bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional memiliki fungsi mempersatukan masyarakat
Indonesia yang berasal dari beragam bahasa ibu. Perlu diketahui bahwa bahasa
adalah pendukung utama dalam berkomunikasi antar sesama, agar pesan dapat
tersampaikan dengan baik kepada orang yang melakukan interaksi dan komunikasi.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang mampu menjadi jembatan komunikasi
antarsuku yang memiliki bahasa daerah yang berbeda-beda (Puspitasari, 2017:23).
Oleh karena itu, Diperlukan kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar agar
dalam penyampaiannya tidak menimbulkan permasalahan karena kesalahpahaman. Dalam
hal ini, ketepatan kaidah tata bahasa, intonasi, serta ekspresi menjadi
komponen yang harus dipenuhi oleh sang pembicara dalam melakukan komunikasi.
Kemampuan
bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi penting untuk dipelajari. Karena pada
dasarnya manusia memerlukan suatu aturan yang baku untuk berkomunikasi dengan
yang lainnya. Agar dapat menyampaikan ide atau gagasan dengan baik dan benar
diperlukan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. Senada dengan itu,
Puspitasari (2017:81) menyatakan bahwa kemampuan berbahasa yang dimiliki dapat
mempermudah penyampaian ide atau gagasan dalam berkomunikasi. Keberadaan bahasa
tidak dapat dilepaskan dari pengaruh sosial. Dimana bahasa itu tumbuh di situ
pula bahasa tersebut terbentuk. Hal ini karena mengungkapkan bahwa bahasa
memiliki sifat yang unik dan berhubungan sangat erat dengan budaya masyarakat
pemakainya.
Bahasa
Indonesia yang baik belum tentu benar. Bahasa Indonesia yang benar belum tentu
baik. Dalam konteks ini, bahwa bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa yang
digunakan sesuai dengan norma kemasyarakatan yang berlaku. Oleh karena itu,
Kemampuan berbahasa yang baik yaitu menyesuaikan dengan lawan bicara, topik
pembicaraan dan situasi pembicaraan. Sedangkan bahasa Indonesia yang benar
merujuk pada penggunaan bahasa Indonesia yang sesuai dengan aturan atau kaidah
yang berlaku. Dengan kata lain, bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa yang
taat terhadap asas dan kaidah yang digunakan.
Penggunaan
bahasa gaul oleh masyarakat dapat menimbulkan dampak negatif pada masa yang
akan datang terhadap perkembangan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa.
Kurangnya pengetahuan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan
berkembangnya bahasa gaul di masyarakat menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia
agar bahasa Indonesia tidak asing di negerinya sendiri. Agar bahasa Indonesia
tidak menjadi bahasa asing di negeri kita sendiri maka keberadaannya senantiasa
harus dipelihara dan perkembangannya harus dicermati. Pada situasi formal,
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan aturan yang
berlaku menjadi prioritas utama. Karena jika ada penyimpangan dari kaidah yang
berlaku dapat mempengaruhi makna pesan yang disampaikan.
Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah yang sesuai dengan situasi dan kondisi di tempat terjadinya interaksi dan komunikasi. Maka pemilihan kata-kata yang sesuai untuk kepentingan interaksi sosial sangat tergantung pada budaya tempat bahasa itu digunakan. Misalnya, dalam situasi akrab dan santai, seperti di tempat hiburan atau warung kopi hendaklah menggunakan bahasa Indonesia yang tidak resmi. Dalam situasi formal seperti perkuliahan, seminar, dan acara formal hendaklah menggunakan bahasa Indonesia yang resmi dan formal. Oleh karena itu, dalam penggunaannya bahasa Indonesia harus dengan norma kemasyarakatan yang berlaku.
C. Penutup
Bahasa Indonesia hingga kini menjadi perisai pemersatu bangsa. Sampai saat ini, bahasa Indonesia belum pernah dijadikan sumber permasalahan oleh masyarakat pemakainya yang berasal dari berbagai ragam suku dan daerah. Hal ini dapat terjadi, karena bahasa Indonesia dapat menempatkan dirinya sebagai sarana komunikasi efektif, berdampingan dan bersama-sama dengan bahasa daerah yang ada di Nusantara dalam mengembangkan dan melancarkan berbagai aspek kehidupan dan kebudayaan melalui berbahasa sesuai suasana. Hal ini pulalah yang menjadikan bahasa Indonesia sebagai sarana pemersatu bangsa dari ancaman disintegrasi.
Daftar Pustaka
Arifin, Zaenal. 2002. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademika
Pressindo.Lauder,
Multamia.2008. Orientasi Pengembangan Kosakata Dalam Menyongsong
Masyarakat Madani di Indonesia. Jakarta: Depdiknas Pusat Bahasa.
Moeliono, Anton. 1981. Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Ancangan Alternatif di Dalam Perencanaan Bahasa. Jakarta: Djambatan.
Rusyana, Yus. 1984. Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan.
Bandung: CV Diponegoro.
Sudibyo, Bambang. 2008. Bahasa Indonesia Wajib Dipakai di
Sekolah Internasional. Media Indoensia, Edisi 17 Februari 2008.
Sugono, Dendy. 1989. Berbahasa Indonesia dengan Benar.
Jakarta: PT Priastu.
Kamis, 07 Desember 2023
Senin, 04 Desember 2023
MTsN 16 Ciamis Terapkan ASAS dan PAS Berbasis Android
Selasa, 28 November 2023
Sri Nuraeni, S.Pd.
SRI NURAENI, S.Pd.
Mumu Murdani, S.Pd.
Jabatan:
Guru Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
"Kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari kondisi alam semesta di sekitarnya. Fenomena alam perlu dipahami setiap manusia untuk menjalani kehidupannya"
Jumat, 29 September 2023
Siswa MTsN 16 Ciamis Ikuti Lomba Kaligrafi Dalam Peringatan Maulid Nabi
Cisaga Ciamis – Dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw. 1445 H, MTsN 16 Ciamis mengadakan berbagai kegiatan bagi siswa-siswinya, Jumat (29/9/2023).
Beragama kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB dengan diawali Gema ad-Dibai’ dan Barzanji, lantunan Shalawat Nabi, lalu tausiah keagamaan oleh Ketua MUI Desa Bangunharja, dan setelahnya shalat Jumat digelar lomba kaligrafi antar siswa.
Perlombaan yang digelar tersebut mendapatkan sambutan yang antusias dari semua siswa. Salah satu lomba yang banyak diminati siswa adalah lomba kaligrafi. Hal ini terbukti dari banyaknya siswa yang mengikuti unjuk talenta mengikuti karya kaligrafinya.
Peserta lomba kaligrafi tersebut adalah perwakilan kelas 7, kelas 8, dan kelas 9, yang keseluruhan peserta mencapai 62 siswa di bawah koordinator Tarjono, S.Ag, M.Pd.I dibantu Didi Heryadi, S.Ag. dan Neli Nuraeni, S.Ag.
Penilaian khat/style kaligrafi yang dinilai oleh 3 dewan juri yang telah mumpuni dalam bidang kaligrafi. Juri Pertama, yakni Hasbi Habibi, S.Pd.I, M.Pd., Juri Kedua Hamidatul Aliyah, S.Pd. dan Juri Ketiga Titin Latifah, S.Ag.
“Setelah itu saya dan teman-teman juri kaligrafi berkumpul untuk musyawarah terkait komponen penilaian dan rentang nilai yang akan diberikan. Alhamdulillah, kami telah menyepakati untuk menilai khat/style, pewarnaan, dan ornamennya. Selain itu, kami juga telah menyepakati rentang nilai yang akan diberikan yakni 0-100,” ungkap Hamidaul Aliyah, penanggung jawab keagamaan sekaligus salah satu juri lomba kaligrafi.
Berdasarkan akumulasi nilai dari ketiga juri, maka lomba kaligrafi dalam rangka Peringatan Maulid Nabi 1445 H dimenangkan oleh Ririn Anggraeni dengan total nilai 743 sebagai Juara Pertama, disusul oleh Denansa Azmi Khumaira dengan total nilai 733 sebagai Juara Kedua, lalu Arini Siam Hayati dengan total nilai 693 sebagai Juara Ketiga. Untuk Harapan Pertama diraih oleh Yulianti Wulandari dengan perolehan nilai 662, dan Harapan Kedua diraih oleh Lusiana Ulfah dengan perolehan nilai 660.
“Untuk penyerahan sertifikat kejuaraan akan diberikan langsung selepas upacara hari Senin tanggal 2 Oktober 2023,” pungkas Tarjono. []